Mengelola Keuangan Usaha

Kegiatan mengelola keuangan usaha, sering membuat para pengusaha kalang kabut. Mereka selalu merasa omset yang diperolehnya sudah cukup besar, tapi kenapa labanya selalu habis tanpa sisa dikas usaha?

Mengenali Peluang

wirausahawan harus dapat menciptakan sebuah nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi pengendali usaha.

Persiapan Pribadi Pengusaha Muda

“Yang muda yang kreatif dan bergaya” merupakan istilah yang cocok diberikan kepada anak muda berusia di bawah 30-an.

Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berusaha

Tatkala deru gelombang krisis menerpa, kehadiran entrepreneurship semakin dibutuhkan.

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

Merubah sesuatu yang telah menjadi kabiasaan tidaklah mudah serta membutuhkan kerja keras dan banyak pengorbanan.

Rabu, 10 April 2013

BAB 4 - Motivasi Berprestasi

Motivasi Berprestasi


Semakin seseorang menyakini dirinya dapat mengelola berbagai kekuatan dan kelemahan, maka semakin yakin ia bahwa dirinya dapat mewujudkan suatu prestasi. Gunakan konsep AKU, dimana A= Ambisi, K= Kekuatan atau Kelemahan, U= Usaha. Semua konsep AKU yang telah digambarkan diatas, usahakan direkam dalam pikiran alam bawah sadar kita, sehingga ibarat mengemudi sebuah mobil, kita tidak perlu berpikir lagi kapan harus menggunakan perseneling, rem, kopling, dan membelokkan setir mobil, yang semuanya secara otomatis dapat dilakukan  melalui gerakan-gerakan sistem. Pikiran manusia dapat dikelompokkan menjadi dua : pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (sub-conscious mind). Pikiran bawah sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Hukum dan bahasa pikiran bawah sadar sebagai berikut : “pikiran bawah sadar tidak mengetahui perbedaan antara imajinasi dan kenyataan”.

McGregor dalam buku Safak Muhammad (2005) menjelaskan Hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri atas 4P, yaitu :

  1. Positif. Perkataan yang Anda ucapkan pada diri sendiri (self talk) membentuk kebiasaan yang terekam dalam pikiran bawah sadar.
  2. Kalimat saat ini (present tense). Gunakanlah kata “saat ini” ketika berbicara pada pikiran bawah sadar.
  3. Pribadi. Pakailah nama Anda sendiri dalam berbicara pada pikiran bawah sadar Anda (self talk).
  4. Pengulangan (presisten). Semakin sering Anda melakukan pengulangan pada pikiran bawah sadar Anda mengenai apa yang Anda inginkan, semakin mengerti Anda apa yang diinginkan atau diharapakan di masa yang akan datang.

    Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

    Sumber gambar : media.kompasiana.com
     

BAB 4 - Pola Pikir

Mengubah Pola Pikir


Merubah sesuatu yang menjadi kebiasaan tidaklah mudah serta membutuhkan kerja keras dan banyak pengorbanan, apalagi menyangkut pola pikir dari seorang individu. Pandangan hidup, adat kebiasaan, persepsi, hingga perilaku, dipengaruhi oleh perjalanan yang sangat panjang, baik secara keturunan (hereditas) maupun lingkungan.

Mengubah pola pikir memerlukan keberanian dan kerelaan, karena tanpa itu semua tidak akan terjadi perubahan apa-apa. Dengan bahasa yang tegas, Dr. Rhenald Kasali, pakar manajemen Universitas Indonesia, pernah mengatakan “Berubah atau Mati !! “ Ia memberikan sinyal bahwa setiap pengusaha yang mau bertahan harus melakukan perubahan demi perubahan atau akan tertinggal dari para pesaingnya.

Sadar atau tidak, kita selalu keluar masuk dari comfort zone satu ke comfort zone berikutnya. Dari semua gambaran tersebut, kita berharap agar para pengusaha tidak terjebak hanya menjalankan bisnis kecil saja. Langkah awal yang harus dilakukan adalah merubah cara pandang dan memulai pola pikir kewirausahaan (entrepreneurial – mindset).

Menurut  McGrath dan MacMillan (2000) dalam Rambat (2004), lima karakteristik yang umumnya dimiliki pengusaha adalah :
  1. Pengusaha sangat bersemangat melihat peluang-peluang baru.
  2. Pengusaha mengejar peluang dengan disiplin yang kuat.
  3. Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang lain yang  belum jelas.
  4. Pengusaha berfokus pada pelaksanaan.
  5. Pengusaha mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.


    Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

    Sumber gambar : alumni.media.mit.edu

BAB 4 - Mengalahkan Mitos

Mengalahkan Mitos


Pendidikan menjadi kunci sukses keluar dari kesulitan dan membantu meraih keberhasilan usaha. Oleh karena itu, jangan percaya akan mitos-mitos seputar wirausaha. Telah banyak riset yang dilakukan para peneliti untuk memahami munculnya kewirausahaan, yang hasilnya memberikan pemahaman dan kebenaran bahwa mitos-mitos tersebut tidak boleh dipercaya (lihat Kisah Sukses). Berikut disajikan beberapa mitos yang selalu kita dengar di tengah masyarakat.

Mitos : Wirausaha merupakan bakan dan keturunan
Bakat memang dapat membantu seseorang menjadi pengusaha. Kenyataannya, banyak pengusaha meraih sukses bukan hanya karena bakat dan keturunan.

Mitos : Pengusaha adalah pelaku, bukan pemikir
Kenyataannya, banyak pengusaha yang bukan hanya sebagai pelaku di lapangan, tetapi sebagai pemikir.

Mitos : Wirausaha tidak bisa diajarkan atau di bentuk
Kenyataannya, banyak karakteristik pengusaha dapat diciptakan

Mitos : Pengusaha adalah selalu sebagai investor
Kenyataannya, banyak pengusaha meraih sukses bukan hanya sebagai investor, melainkan juga sebagai inovator.

Mitos : Pengusaha membutuhkan keberuntungan
Kenyataannya, banyak pengusaha meraih sukses bukan berdasarkan keberuntungan semata

Mitos : Pengusaha harus selalu sukses dan tidak boleh gagal
Kenyataannya, banyak pengusaha meraih sukses karena banyak mengalami kegagalan

Mitos : Pengusaha adalah sama seperti penjudi
Pengusaha  bukan penjudi, mereka memperoleh keberhasilan dari menghitung resiko

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

Sumber gambar : artistswhothrive.com

BAB 4 - Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses 
 
Anda dapat memilih sebuah pohon besar, sebesar apapun.. setinggi apapun, dengan jenis sekeras apapun.. dan jika Anda berusaha mengampaknya barang 5 kali tebas setiap harinya, maka suatu saat pohon itu akan tumbang juga.. Demikian pula dengan impian dan cita-cita Anda, jika Anda melakukan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya secara konsisten, Anda akan mencapainya pada suatu saat..
Ron Scolastico, Ph.D & Jack Canfield

 



Tidak semua orang memiliki motivasi yang sama untuk jadi pengusaha. Proses termotivasinya pun tidak semua orang sama, ada yang faktor kebetulan, ajakan teman, memanfaatkan bakat, keterampilan, atau pendidikan yang telah diperolehnya, dan karena memahami apa yang dibutuhkan orang lain. 

Sebenarnya bangsa Indonesia memiliki dasar spirit dan keterampilan yang unik di masing-masing daerah. Janganlah membiarkan bangsa lain mengelola sumber daya, dan kita hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun. 

Kewirausahaan bukanlah sesuatu hal yang dilahirkan, melainkan dibangun. Kewirausahaan dapat pula didorong oleh guru atau seorang dosen yang mengajar kewirausahaan, karena memberikan inspirasi dan minat untuk berwirausaha. Dorongan atau pemicu lainnya datang dari teman sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat, dan teman yang selalu mendiskusikan gagasan, atau karena adanya pengalaman bisnis kecil-kecilan yang berhasil sehingga termotivasi untuk membesarkannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kewirausahaan bukanlah sesuatu yang dilahirkan, melainkan dibangun (entrepreneur are not born – they develop).


Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

Sumber gambar : dhyanthea.blogspot.com

BAB 3 - Cara Bisnis Orang Cina

Cara Bisnis Orang Cina

 



Berikut adalah cara-cara bisnis orang Cina yang dapat kita tiru dan kembangkan lagi sehingga akan memperkuat bisnis.
  1. Untuk dapat menjadi pedagang sukses harus mendapatkan keyakinan dari pelanggan.
  2. Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan.
  3. Bekerja minimal 18 jam sehari.
  4. Harus fleksibel dan  beradaptasi dengan kondisi yang ada.
  5. Tempat usaha harus mudah diakses dan menarik perhatian konsumen untuk mengunjunginya.
  6. Tidak boleh semata-mata mengikuti pola pikirnya, tetapi mengikuti perilaku, minat, dan kehendak orang banyak.
  7. Bekerja sendiri supaya dapat mandiri serta memiliki daya juang, semangat tinggi, dan pantang menyerah.
  8. Citra (image) dibentuk dengan pelayanan yang diberikan bukan pada gaya dan kebaikan berpakaian. 
  9. Lebih suka memperkerjakan sanak keluarganya sendiri untuk membantu kegiatan perdagangan.
  10. Akan merasa rendah diri jika gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji sepanjang hidupnya.
  11. Sebagian keuntungan harus disimpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apa pun yang terjadi di luar dugaan, sebagian digunakan untuk modal kerja.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

 Sumber gambar : yottabaca.blogspot.com

BAB 3 - Etika dan Rahasia Keberhasilan Orang Cina

Etika dan Rahasia Keberhasilan Orang Cina 




Seringkali kita melihat banyak keberhasilan yang diperoleh orang Cina dalam berusaha. Hampir semua mall, hotel, dan ruko di seluruh Indonesia didominasi orang Cina. Apa rahasia keberhasilan orang Cina? Dan apa kita bisa meniru? Berikut adalah rahasia keberhasilan orang Cina.
  1. Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang Cina adalah banyaknya kemiskinan, perasaan kurang aman ditempat orang lain, kemampuan bertahan hidup ditempat orang lain, tidak adanya pilihan lain, dan ajaran falsafah hidup konfusiusme.
  2. Dalam sistem sosial orang Cina, anak laki-laki adalah ahli waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada orang tua dan mengangkat derajat keluarga adalah menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan.
  3. Uang jangan pernah dijadikan sebagai penghalang. Asal ada kemauan, disitu pasti ada jalan, yang terpenting harus tabah dan sanggup untuk hidup susah.
Selain faktor yang terkait dengan sistem sosial, kerja keras, masalah ekonomi, dan rasa kurang aman, keberhasilan orang Cina jugua didorong oleh etika bisnis Cina. Etika bisnis ini merupakan pegangan atau pedoman akan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak dilakukan oleh orang Cina dalam melakukan usaha. Berikut adalah etika bisnis Cina.
  1. Melarang penggunaan cara-cara kotor untuk menjatuhkan orang lain karena cara tersebut dianggap perbuatan yang terkutuk.
  2. Pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan.
  3. Pedagang tidak boleh terlalu kaku, namun sebaliknya perlu memperbolehkan proses tawar-menawar.
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

 Sumber gambar : http://www.free-press-release.com

BAB 3 - Sistem dan Seni Bisnis Cina

   SISTEM DAN SENI BISNIS CINA

Sistem perdagangan yang dianut orang cina adalah sistem perdagangan yang berorientasi pada pelanggan,sistem bisnis cina dapat djelaskan sebagai berikut :
  1. Orang cina mengizinkan pelanggannya membuat pilihan sendri tanpa ada tekanan dari pemilik
  2. Sukses bisnis tidak menggunakan jalan pintas.
  3. Pelanggan lama diberi kebebasan  dan pelayanan yang istemewa, sedangkan pelanggan baru diiming-imingkan dengan potongan harga dan kemudahan kredit.
  4. Pekerja dalam bisnis Cina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari entitas bisnis.
Seni bisnis orang cina adalah upaya menyelaraskan gerakan yang indah sesuai dengan kaidah dan norma dan dapat dinikmat oleh semua orang,khususnya pedagang dan pelanggan.berikut adalah seni bisnis orang cina :
  1. Berwirausaha penuh dengan persaingan yang keras dan dilakukan dengan berbagai macam cara
  2. Berwirausaha dengan adanya kecermatan tinggi atau ketelitian yang tinggi  dan sikap fleksibel
  3. Seni berdagang orang cina mengutamakan win-win solution
  4. Berwirausaha dengan rajin bekerja, ramah, dan menjadikan pelanggan sebagai sahabat dekat
  5. Memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang kuat
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)  

 Sumber gambar : http://cambodiangecko.com

BAB 3 - Mengembangkan Sikap Mental Orang Cina

Mengembangkan Sikap Mental Orang Cina

Untuk mendorong motivasi dalam berwirausaha sangat pentng bagi kita untuk mempelajari sikap mental bisnis orang cina,sepanjang sejarah sudah diakui akan peranan penting biisnis orang cina dalam perekonomian nasional,baik menyangkut bidang industri maupun perdagangan.



Falsafah dan budaya bisnis cina
Falsafah dan budaya orang cina berkembang seiring dengan perjalanan sejarah cina yang sudah rbuan tahun.dalam menjalankan usaha perdagangan,orang cina mempunya tatacara yang tidak formal dan tidak birokratis.mereka menjadikan perdagangan semudah mungkin

Berikut adalah falsafah bisnis orang cina:
1. Untuk mencapai sukses orang cina harus berdagang
2. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi tetapi bukan untuk mengisi waktu luang
3. Pengalaman berdagang diberikan kepada anak dan cucu saya.

Selanjutnya akan dibahas tentang budaya bisnis Orang Cina. Kata budaya berasal dari kata buddhayah yang artinya segala daya dan kegiatan manusia untuk meningkatkan kesejahteraanya.beriikut adalah budaya bisnis Orang Cina :
  1. Orang Cina rela bangun pagi dan terus bekerja sampai malam hari untuk mencapai keberhasilan. Inti dari budaya ni adalah bekerja keras dan tekun
  2. Apabila Orang Cina mengatakan akan berdagang,mereka biasanya tidak berfikir panjang untuk melakukannya. Inti budaya ini menunjukkan bahwa inti usaha Orang Cina adalah berdagang
  3. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangat. Budaya ini menunjukkan adanya kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam mencapai keberhasilan.
  4. Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, harus nenetapkan tujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
  5. Budaya dagang Cina mengutamakan hal penting, siapa cepat siapa dapat, menunjukkan adanya kesigapan dan dinamisasi usaha Orang Cina.

    Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 
      

    Sumber Gambar : http://hajingfai.blogspot.com

BAB 2 - Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan

4. Merealisasikan mimpi menjadi kenyataan
Hampir setiap orang memimpikan masa depan yang indah. Namun pada kenyataannya ada orang yang dapat mencapai mimpi indah tersebut dan ada yang tidak. Setiap orang seharusnya memang memiliki mimpi, namun sekedar mimpi dan angan angan tanpa tindakan dan langkah langkah nyata untuk mencapainya justru akan menimbulkan frustasi dalam kehidupan. Jadi, bermimpilah dan ikutilah dengan tindakan dan langkah nyata untuk mencapainya agar menjadi kenyataan.





Mengapa anak muda harus bermimpi menjadi pengusaha, jawabannya:
(1)  Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat.
(2)  Kebebasan menentukan nasib sendiri dan kebebasan berkreasi. 
(3)  Potensi mendapatkan penghasilan yang tinggi. 
(4)  Idealisme mengurangi pengangguran.

Terhadap seluruh pekerjaan, perlu diadakan evaluasi untuk menentukan cara yang terbaik dalam pemakaian bahan baku, proses, dan penanganan output, serta kepuasan konsumen. Pada dasarnya untuk evaluasi paling tidak ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah, kualitas, harga, dan ketepatan waktu dalam penyaluran produk. Apabila hal tersebut dapat dikelola dengan baik, maka usaha akan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. 

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)


Sumber gambar :Google

BAB 2 - Membangun Usaha Saat Muda

3. Membangun Usaha Saat Muda


Ada beberapa alasan mengapa usaha disaat muda perlu dikembangkan, yaitu :
a. Adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, terutama mahasiswa untuk berhasil dalam dunia usaha, yaitu:
1. Usia mahasiswa yang berkisar antara 18- 25 tahun memilki semangat besar untuk meraih mimpinya.
2. Penguasaan teori yang baik dan pengalaman yang telah ada
3. daya nalar dan sistematika berpikir yang cukup baik
4. Kemampuan fisik yang prima
5. Kreatifitas yang tinggi dan lahirnya inovasi

b. Adanya peluang cukup besar berwujud potensi yang perlu dikembangkan dari status mahasiswa dan kaum muda, yaitu:
1. Waktu mahasiswa dan pengusaha muda yang relative masih longgar semasa kuliah yang belum menikah dibandingkan dengan setelah lulus dan bekerja.
2. Banyak peluang usaha yang dapat digali di sekitar kampus dan komunitasnya.
3. Simpati masyarakat terhadap kaum muda dan mahasiswa relatif tinggi.
4. Rasa kesetiakawanan dalam almamater yang tinggi.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)


Sumber gambar : http://onlinesoftskills.files.wordpress.com

BAB 2 - Membangun Usaha Saat Muda

3. Membangun Usaha Saat Muda


Ada beberapa alasan mengapa usaha disaat muda perlu dikembangkan, yaitu :
a. Adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, terutama mahasiswa untuk berhasil dalam dunia usaha, yaitu:
1. Usia mahasiswa yang berkisar antara 18- 25 tahun memilki semangat besar untuk meraih mimpinya.
2. Penguasaan teori yang baik dan pengalaman yang telah ada
3. daya nalar dan sistematika berpikir yang cukup baik
4. Kemampuan fisik yang prima
5. Kreatifitas yang tinggi dan lahirnya inovasi

b. Adanya peluang cukup besar berwujud potensi yang perlu dikembangkan dari status mahasiswa dan kaum muda, yaitu:
1. Waktu mahasiswa dan pengusaha muda yang relative masih longgar semasa kuliah yang belum menikah dibandingkan dengan setelah lulus dan bekerja.
2. Banyak peluang usaha yang dapat digali di sekitar kampus dan komunitasnya.
3. Simpati masyarakat terhadap kaum muda dan mahasiswa relatif tinggi.
4. Rasa kesetiakawanan dalam almamater yang tinggi.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)


Sumber gambar : http://onlinesoftskills.files.wordpress.com

BAB 2 - Mempersiapkan Keterampilan Pengusaha Muda

2. Mempersiapkan Keterampilan Pengusaha Muda
 
 


 

Salah satu para pengusaha muda dan sarjana di Indonesia adalah keterampilan dalam bidang softskill. Pedidikan disaat ini masih didominasi oleh penguasaan teori atau keterampilan teknis (technical / hardskill). Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses diperlukan beberapa keterampilan softskill yang harus dikuasai yaitu :

a. Menjaga reputasi
Reputasi yang baik merupakan modal utama bagi seorang pengusaha muda. Reputasi yang baik akan memudahkan dalam membuat jaringan dan memperkenalkan usaha baru. Reputasi seseorang dikenal orang lain melalui daftar riwayat hidupnya. Oleh sebab itu,membuat daftar riwayat hidup yang sangat baik sangat diperlukan.

b. Kemampuan membangun jaringan
Seorang pengusaha harus mampu bergaul dengan sebanyak teman. Dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun jaringan yaitu: menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat,menjadi anak gaul, buat kartu nama yang menarik dan spesifik serta berikan kepada teman baru, dan tawarkan persahabatan yang tulus.

c. Naluri mengenali peluang usaha
Pengusaha yang berhasil adalah seseorang yang mampu mengenali peluang dengan baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan naluri mengenali peluang usaha adalah menentukan arah usaha dan minat, menumbuhkan kepekaan lingkungan dan kondisi disekitar, dan menerapkan manajemen informasi.

d. Kemampuan persuasi dan negosiasi
Dalam dunia bisnis selalu ada permintaan dan penawaran, dan keduanya membutuhkan adanya keseimbangan sehingga terjadi transaksi. Untuk meningkatkan kemampuan persuasi dan negosiasi, diperlukan adanya beberapa hal, yaitu: itikad baik untuk mencapai win-win solution, mempersiapkan diri sebelum negosiasi, meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi, dan sikap professional.


Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)

BAB 2 - Kisah Sukses Pengusaha Muda

Kisah Sukses “BISNIS DI TEBET UTARA” 

http://massandry.blogspot.com
Selain Kemang, empat tahun terakhir kawasan Tebet juga menjadi area kongko anak muda di Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. Tebet Utara Dalam yang panjangnya sekitar satu kilometer, yang selalu tampak macet, apalagi di akhir pekan. Di kiri-kanan jalan itu bermunculan sejumlah distribution outlet (distro) dan rumah makan yang dijadikan ajang kumpul-kumpul, makan siang karyawan dan wisata belanja. Kehadiran para artis berbelanja menambah keramaian itu. Menariknya, dari sekian banyak distro yang berjejer di sana, ternyata mayoritas dimiliki oleh keluarga Kardjono.
Di bawah payung PT Endorsindo Makmur Selaras (EMS), keluarga ini menaungi seluruh bisnisnya yang dibesut sejak 2003, mulai dari distro Bloop, distro Endorse, RM Bebek Ginyo, kedai DeJons Burger, dan sebagainya. Usaha ini mempekerjakan 70 karyawan dan menggandeng lebih dari 100 pemasok.
A. Kardjono tidak sendiri dalam menjalankan roda bisnis EMS. Ia mengaku hanya sebagai supporting dan mediator. Ketiga anaknyalah yang berperan besar dalam membesarkan usaha. Mereka adalah Martin Sunu Susetyo (Martin), Berto Saksono Jati (Berto), dan Theresia Alit Widyasari (Sari). Di tangan ketiga anaknya yang masih muda dan gigih menghadapi risiko, mereka berani jatuh-bangun membangun bisnis baru. Sebaliknya, Kardjono yang sebelumnya adalah profesional di perusahaan media lebih konservatif menjajal hal baru dalam bisnis.
Minat dan kemauan tinggi adalah nilai tambah yang dimiliki ketiga anak pasangan Kardjono dan F.R. Siwi itu. “Anak-anak saya dari kecil terlihat minatnya dalam berwirausaha,“ ujar pria kelahiran Yogyakarta 10 Mei 1949 itu. Selain itu, ketiga anaknya memiliki kemampuan di bidang masing-masing. Katakanlah Martin, menonjol dalam urusan pengadaan barang, lalu Berto piawai mengurusi produksi, dan Sari kreatif dalam masalah desain pakaian.
Keluarga Kardjono mengawali debut bisnisnya di bidang distro pada September 2003. Idenya muncul dari Berto. Dengan modal Rp 50 juta dibukalah distro Bloop. Barang-barang yang dijual berasal dari pemasok Bandung yang transaksinya secara beli putus. Tak dinyana, dalam hitungan bulan distro ini laris manis, sehingga memicu kehadiran lima kompetitor yang tak rela legitnya kue bisnis distro hanya dikuasai oleh keluarga Kardjono. Seolah-olah tak mau kalah, keluarga Kardjono membuka gerai baru lagi bernama distro Endorse. Awalnya Endorse ditujukan untuk usia remaja kuliahan, sementara Bloop buat remaja SMP-SMA. Namun, lama-kelamaan segmentasi dua distro ini tidaklah berbeda.

“Kami buat seolah-olah Bloop dan Endorse bersaing,“ ujar Martin. Awal 2004, Martin juga mulai membuat merek sendiri. Sekarang distro mereka memiliki beberapa merek pakaian, seperti Endorse, Bloop, Major, dan Babo.
Produk Bloop dan Endorse membidik segemen menengah. Untuk sepotong kaus dibanderol Rp 75-200 ribu. Produk aksesori bervariasi harganya. Yang jelas, lebih dari 100 merek yang dipajang di kedua distronya itu. Kaus adalah produk yang paling banyak dibeli. Satu gerai bisa menjual sekitar 500 potong kaus/hari atau sekitar 15 ribu potong/bulan. Ini belum termasuk omset distributor dari luar daerah yang membeli putus baju-baju dengan merek buatan Martin. “Kami punya rekanan yang membeli putus dari daerah sekitar 5 ribu potong per bulan,“ imbuh pria lulusan GS Fame Institute of Business, Jakarta ini. Asyiknya, menjelang Lebaran omset naik sampai tiga-empat kali lipat.
Menurut Martin, ada beberapa alasan yang membuat distronya tak pernah sepi pembeli. Ia mengaku kebetulan punya sejumlah teman artis sinetron. Teman-teman artis ini sering diajaknya nongkrong di distro, seperti Natalie Sarah, Nirina Zubir, dan Peggy Melati Sukma. Alhasil, orang-orang yang berkunjung ke distronya sering menjumpai para artis tersebut.
Setelah dari mulut ke mulut para artis, rupanya nama Bloop dan Endorse mulai terdengar di kalangan media. Kali ini giliran beberapa majalah remaja tertarik meminjam pakaian untuk sesi foto. Majalah distro Sueve dari Bandung juga dimanfaatkan untuk promosi. Di majalah beroplah 10 ribu eksemplar itu memuat katalog berbagai produk yang tiap edisi menampilkan koleksi dari sekitar 50 distro di Bandung dan Jakarta. Tak hanya itu. Popularitas Bloop dan Endorse pun mulai tercium di lingkungan rumah produksi, misalnya MD Entertainment, Avant Garde, Sinemart, juga Extravaganza Trans TV yang ikut-ikutan bekerja sama dengan Bloop dan Endorse.
Martin menggandeng pula para penyanyi. Beberapa artis Indonesian Idol, seperti Ichsan dan Dirly disponsorinya. Juga, grup band seperti Ada Band, Peterpan, Naif dan Nidji, memakai pula produk distronya. “Kami melakukan kerja sama kemitraan secara pribadi, bukan dengan manajemen artisnya,” ungkap lelaki kelahiran Jakarta 8 Maret 1979 itu. Bahkan, ada grup band tertentu yang secara rutin diberi pakaian koleksi distronya Martin. Paling tidak ada 150 potong pakaian setiap bulan dialokasikan untuk promosi.
Karena produk distro Bloop dan Endorse makin terkenal, maka pemasarannya pun menembus hingga ke luar Jakarta. Sebut saja Banjarmasin, Medan, Lampung dan Makassar. Bahkan, juga mulai merambah mancanegara. “Terakhir ada pembelian besar berasal dari Singapura dan Malaysia,” kata Martin dengan bangga. Saban bulan paling tidak 300-500 potong kaus yang disalurkan lewat agen tunggal Bloop dan Endorse di Malaysia dan Singapura. Buyer asing ini diduga Martin mengenal produknya dari TV yang menampilkan acara musik sejumlah band yang disponsorinya.
Martin mengatakan, dalam promosi pihaknya pernah menawarkan undian dua tiket nonton gratis Robbie Wiiliam di Bangkok. Setiap pembelian senilai Rp 100 ribu berhak satu kupon. Sayangnya, konser itu dipindahkan dari Bangkok ke Melbourne, Australia. Konsekuensinya, distronya mesti menanggung pembengkakan biaya dari jatah Rp 20 juta/orang menjadi Rp 100 juta/orang.
Sukses dengan bisnis distro, keluarga Kardjono tergelitik untuk mengepakkan sayapnya ke bisnis kuliner. Maka, dibukalah gerai DeJons Burger dan Nasi Bebek Ginyo. “Dulu, di sebelah Bloop ada warung steak, tapi sudah tutup,” ujar Martin. Lantaran khawatir bekas warung itu disewa orang lain untuk buka distro, maka Martin segera mengontraknya untuk dijadikan kafe kecil berlabel DeJons Cafe. “Selama ini yang mengelola usaha makanan ya Ibu,” kata Martin seraya menambahkan bahwa dalam perkembangannya kafe itu sepi. Nah, ketika bisnis burger booming, kesempatan itu tidak disia-siakan Martin dengan berubah haluan dari kafe kecil menjadi DeJons Burger pada Februari 2006, dengan suntikan modal Rp 150 juta. Lalu suasana kafe diubah lebih modern dan mempekerjakan seorang koki yang andal. Hasilnya? Dalam sehari, sekitar 500 burger terjual, bahkan akhir pekan bisa lebih dari 1.000 burger ludes.
Untuk RM Bebek Ginyo, konsepnya adalah Indonesia kuno yang condong ke adat Jawa. Itulah sebabnya gaya interior resto dipenuhi lukisan dan gambar tempo doeloe, juga telepon engkol jadul (jaman dulu) menghiasi ruangan restonya itu. Begitu resto dibuka Mei 2007, dalam dua minggu pertama langsung tidak cukup menampung tamu. Kemudian area diperluas dari kapasitas 60 orang menjadi 100 tamu. Lagi-lagi, teman artis Martin dimanfaatkan untuk ajang promosi restonya. Misalnya Indra Birowo, Vira Yuniar, Teuku Ryan, Kerispatih dan lainnya, yang diundang saat pembukaan gerai.
Diakui Martin, sejatinya bisnis resto keluarganya tak selalu mulus. Pihaknya pernah harus “membuang” 100 ekor bebek gara-gara setelah dipotong, ternyata ukuran bebeknya terlalu kecil dan kurang layak dijual di Ginyo. Asal tahu saja, harga satu porsi masakan bebek (keremes, bakar, cobek, goreng, dan sebagainya) Rp 14 ribu. Satu bebek dipotong menjadi empat bagian tiap porsi. Dalam sehari, ada 400-500 ekor bebek yang dipotong. Ia menambahkan, di resto ini sekitar 60% pengunjung adalah kalangan keluarga, dan 40% anak muda.
Perjalanan bisnis Berto dan Martin pun pernah mengalami jatuh-bangun. Menurut Kardjono, dulu Berto pernah gagal merintis usaha distro di daearah Kelapa Gading, kedai martabak di kawasan Pulomas, serta lembaga pendidikan bahasa asing. Sementara Martin bercerita, setelah bekerja sebagai General Purpose Attendant di kapal pesiar milik Holland America Line, pernah menjajal bisnis sapi potong yang didatangkan dari Solo. Akan tetapi, gagal karena ditipu relasi dagangnya. Setelah itu ia mencoba usaha menjadi distributor rokok. Lagi-lagi kena tipu. Toh, ia tak kapok berbisnis. Berikutnya ia terjun ke bisnis tambak udang dan bandeng di Rengasdengklok. Dalam perkembangannya, usaha ini pun tekor karena tambaknya dipanen duluan oleh orang sekitar tambak.
Ya, pengalaman gagal berbisnis membuat Martin lebih berhati-hati. Langkah pertama yang diayunkan dalam merintis bisnis baru adalah mencari tempat strategis, yang akhirnya pilihan jatuh ke daerah Tebet. Pertimbangannya, di kawasan ini banyak lalu-lalang kendaraan. Keyakinannya kian mantap lantaran di kawasan Tebet sudah ada gerai ATM BCA. “Kalau ada ATM, pasti pihak bank sudah menyurvei bahwa tempat itu memang ramai,” ujarnya sembari menjelaskan apalagi banyak artis yang tinggal di daerah Tebet.
Dalam menghadapi kompetisi, Martin tidak menampik dirinya sempat panik juga. Menurutnya, di sepanjang jalan mangkal bisnisnya, kini ada empat kedai burger. “Awalnya kami khawatir pesaing akan memakan kue kami. Tapi, ternyata tidak. Justru kehadiran banyak kedai burger menjadikan jalan ini sebagai tempat wisata belanja,” tutur pengusaha muda yang mengaku kunci suksesnya terletak pada sikap yakin, fokus dan tekun itu.
Selain waspada terhadap gempuran pesaing, secara internal keluarga Kardjono juga menguatkan konsolidasi. Bagi-bagi tugas dilakukan secara profesional dengan anggota keluarga. Martin lebih banyak mengurusi produksi, sedangkan Berto justru lebih banyak menangani manajemen bisnis. ”Kalau saya cuma sebagai penggembira,” tambah Kardjono yang memutuskan pensiun dini tahun 2005, karena diminta anak-anaknya sebagai penengah dan penasihat di bisnis keluarga itu.
Kardjono bersyukur atas usaha yang dimulai anak-anaknya. Sebab, kini di usia pensiun, ia punya kegiatan bersama keluarga. “Dari awal saya lebih pasif. Saya kan sudah bekerja lama sebagai profesional, jadi ngambil risiko itu agak takut, tapi anak-anak saya itu pemberani,” tutur pehobi nonton wayang ini. Yang jelas, ia ogah publikasi bisnis mereka terlalu gembar-gembor lantaran cemas dikejar orang pajak. “Wong kami ini mengelola usaha keluarga ya cukup untuk bayar utang saja kok,” kata Kardjono yang low profile ini berkilah.
Di mata karyawan, anggota keluarga Kardjono merupakan bos yang memiliki sifat kekeluargaan. Menurut Dwi, karyawan RM Ginyo, ia memang baru empat bulan bergabung di bisnis keluarga itu, tapi suasananya kondusif dan membuatnya betah. “Pak Kardjono juga sosok yang penuh pengertian, suka bercanda, detail terhadap kebersihan, dan mampu mengarahkan karyawan,” ujarnya memuji.
Untuk rencana bisnis ke depan, Martin mengatakan hendak berusaha memenuhi keinginan orang-orang, yakni membuka sistem waralaba. “Ada ke arah sana, tapi masih pikir-pikir dulu. Kami ingin setiap usaha ini punya cabang dulu di tempat lain, karena kami tidak mau jadi jago kandang,” kata Martin yang tergiur untuk membuka usaha tanaman hias.
Bagi Andre Vincent Wenas, yang terpenting dalam kelanggengan model bisnis distro dan resto adalah menciptakan trafik lebih dulu, yaitu lalu-lalang orang. “Bila distronya bagus, tempatnya enak, orang bisa sambil makan, kemudian juga dia bisa melihat-lihat bajunya,” ujar pengamat manajemen dan bisnis dari IPMI Business School ini. Menurutnya, harus ada sinergi dalam menciptakan trafik, sebagaimana yang terjadi di factory outlet Rumah Mode di Bandung.
Namun, Andre mengingatkan ketika trafik itu tercipta, orang mestinya bukan hanya bisa melihat baju ataupun mau makan. Melainkan, area itu bisa pula menjadi ajang orang-orang berkumpul ataupun tempat pertemuan. Misalnya, Citos (Cilandak Town Square) yang berhasil menjadi tempat kongko. Akan tetapi, dengan situasi seperti sekarang (Jl. Tebet yang sering macet), akan ada titik optimumnya. Pasalnya, orang-orang yang punya mobil akan mulai enggan datang karena tidak ada lahan parkir, sehingga pertumbuhannya akan terbatas sampai di situ. Jalan keluarnya, keluarga Kardjono perlu investasi lahan guna memperluas area parkir. “Juga, bisa memperpanjang waktu buka hingga 24 jam karena kalau malam jalanan sepi,” ia menyarankan.

BAB 1 - Sukses Membutuhkan Kerja Keras


Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Apa pun jenis pekerjaan dan usaha kita, tanpa kerja keras tidak akan membuahkan hasil. Ujian tanpa belajar tidak akan menghasilkan IPK yang bagus, kursus bahasa Inggris tanpa berlatih tidak akan memberikan hasil maksimal dan lain-lain. Begitu pula dalam menjalankan usaha, jika ingin menjadi wirausahawan yang berhasil maka syarat utamanya adalah harus mau bekerja keras.


Semakin sering mengasah diri menjadi pengusaha, semakin besar peluang untuk menjadi pengusaha sukses.

Sukses karena kepiawaian menemukan inovasi, pengemasan dan promosi. Wirausahawan membutuhkan kemauan dan tujuan yang jelas apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)

Senin, 08 April 2013

BAB 3 - Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China

KISAH SUKSES PENGUSAHA CINA


Falsafah dan budaya orang Cina berkembang seiring dengan perjalanan sejarah Cina yang sudah ribuan tahun. Orang-orang Cina senang mengembara. Mereka mulai berlayar ke Malaka, Indonesia, bahkan saat ini sudah menyebar ke seluruh negara. Seiring dengan hal tersebut, di daerah baru, orang Cina melakukan adaptasi dan lebih berfokus pada perdagangan untuk mempertahankan dan memperbaiki kehidupan.

Orang Cina yang telah berhasil dalam bidang perdagangan menerapkan falsafah atau cara pandang dan budaya atau kebiasaan leluhurnya. Penghormatan orang Cina kepada orang tua dan leluhurnya adalah melalui kekayaan. Dengan kekayaan, seorang anak dapat memuliakan orang tuanya. Dan salah satu cara yang teruji sangat ampuh untuk menjadi kaya adalah dengan berdagang.

Selain bertujuan memperoleh kekayaan, orang Cina juga selalu berfokus dalam mencapai tujuan. Upaya mencapai tujuan tersebut dilakukan secara konsisten melalui peningkatan serta perbaikan secara terus-menerus, sehingga ada ungkapan dalam bahasa Cina, yang dapat diartikan “jika ndahulu bapaknya berjualan air dipinggir jalan, anaknya akan membuka restoran, dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air dalam kemasan”. Kalimat ini menunjukan bahwa budaya Cina terdapat prinsip generasi mendatang harus lebih baik dari generasi sebelumnya. Prinsip tersebut pada saat ini dikenal dengan istilah perbaikan berkelanjutan, dimana dalam setiap kegiatan harus dilakukan perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 


Sumber gambar : http://images.china.cn  

Jumat, 05 April 2013

BAB 2 - Persiapan Pribadi Pengusaha Muda

Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda

    Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda, yaitu : Kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.

1. Membangun Kepribadian Pengusaha Muda

     Keberhasilan sebuah usaha sangat ditentukan oleh sosok pribadi sang pengusaha. Membangun kepribadian merupakan hal yang mutlak bagi keberhasilan sebuah usaha. Kepribadian yang matang memudahkan kita untuk mengenal diri sendiri, memahami perubahan sikap mental, dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
     Ada beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun kepribadian, yaitu :
A. Mengenal Diri Sendiri
  • Seorang calon pengusaha yang baik harus bisa mengenali dirinya sendiri. Dengan semakin mengenal diri sendiri, maka peluang untuk mengambil tindakan yang salah akan semakin kecil. Ada beberapa hal yang harus dibangun terkait dengan mengenal diri sendiri, yaitu :
    > Mengenal Karakter Pribadi
    Untuk menjadi sukses, seorang pengusaha paling tidak harus mempunyai karakter pribadi yang bermotivasi tinggi, suka mencari tantangan, tidak mudah putus asa, dan suka bergaul dengan orang lain.
    > Mengenal Bakat dan Kemampuan.
    Dengan mengenal lebih tepat bakat dan minatnya, seseorang dapat membawa dirinya ke usaha yang sesuai dengannya, sehingga dapat menjalankan bidang usahanya sambil menikmati hobinya.
B. Mempersiapkan Perubahan Mental
  • Ada beberapa kondisi yang membedakan antara seorang pengusaha dan pegawai. Salah satu yang dihadapi pengusaha adalah adanya ketidakpastian, sedangkan seorang pegawai sudah bekerja sesuai dengan ketentuan. Oleh sebab itu, bagi pengusaha muda harus mempersiapkan perubahan sikap yang terdiri atas :
    > Siap menghadapi ketidakpastian
    > Siap mengatakan "BISA"
    > Siap bekerja keras, tekun dan sabar
    > Berani mengambil resiko dan jangan sampai rugi.
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)

BAB 1 - Ciri dan Sikap Wirausahawan

Wirausahawan yang sukses haruslah yang mampu  melihat kedepan, berfikir dengan penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan solusinya.
Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan yaitu :
1. Percaya Diri
   Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai. melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi.
2. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Apapun jenis usahanya, seberapa keraspun usaha yang dilakukan apabila ternyata tidak berhasil, maka tidak ada gunanya.
3. Berani Mengambil Resiko
Seorang wirausahawan harus mengetahui peluang kegagalan untuk memperkecil kegagalan usaha.
4. Kepemimpinan
Memberikan suritauladan, tidak antikritik, berfikir positif, dan memiliki kecakapan dalam bergaul
5. Keorisinilan
Keorisinilan dan keunikan dari suatu barang dan jasa, merupakan hasil inovasi dan kreativitas yang diterapkan. Wirausahawan harus mampu membuat sesuatu yang baru dan berbeda.
6. Beriorientasi Pada Masa Depan
Memiliki pandangan jauh kedepan dan jika perlu sudah tiba lebih dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang ada pada setiap wirausahawan yang sukses.
Sikap Wirausahawan yaitu :
    •   Disiplin : Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kedisiplinan itu adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
    •   Komitmen Tinggi : Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).
    • Jujur : Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.
    •   Kreatif dan Inovatif : Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas seharusnya dilandasi dengan cara berfikir yang maju dan penuh gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan yang lainnya.
    • > Mandiri : Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Seseorang dikatakan mandiri jika orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak.
    • > Realistis : Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya agar calon wirausahawan yang berpotensi pada akhirnya tidak mengalami kegagalan.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)

BAB 1 - Keuntungan Menjadi Wirausahawan

Banyak orang yang terdorong menjadi wirausahawan karena memiliki banyak peluang mencapai tujuan yang dikehendakinya sendiri, memperoleh laba yang maksimal, dan banyak lagi. Keuntungan lainnya dari wirausahawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada ketentuan jam kerja kantor, dapat mengatur usaha sendiri dan masih banyak lagi. Sebagai keuntungan yang memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut :
  1. Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki.
    Kebebasan merupakan hal yang sangat bernilai bagi seseorang.
  2. Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh.
    Dengan memiliki sebuah usaha, mereka dapat mendemonstrasikan pikiran dan perilaku mereka sendiri yang berarti memberikan kekuasaan pada dirinya secara penuh.
  3. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal
    Menjadi wirausahawan akan memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasinya.
  4. Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan
    Apabila kita menjadi pengusaha, maka kita mempunyai kebebasan untuk mengubah kondisi perusahaan sesuai dengan keinginan kita.
  5. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan kesempatan pekerja
    Dengan mendirikan sebuah usaha berarti wirausahawan memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja.
  6. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha mereka
    Biasanya para pengusaha, dari yang masih kecil sekalipun sering kali mendapatkan peran strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di lingkungannya.
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)

BAB 1 - Pengertian Kewirausahaan

 Secara sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka kesempatan dalam berbagai kesempatan. 
Selain itu ada beberapa definisi mengenai kewirausahaan, yaitu :
1.  Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya secara optimal.
2.  Wirausahawan adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha yang baru.
3.  Wirausahawan adalah orang yang berfikir kedepan, berfikir kreatif yang sebelumnya belum pernah terfikirkan oleh orang lain.
Berdasarkan para pendapat para pakar yang telah diuraikan diatas, ciri khas yang melekat pada Wirausahawan adalah kemampuan mengubah sesuatu yang lebih baik atau membuat sesuatu yang benar-benar baru dengan kreatif dan inovatif. "Kreatif" dan "Inovatif" merupakan ciri khas dari Wirausahawan itu sendiri.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)