Mengenali Peluang dan Memilih Usaha yang Tepat
Banyak
pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit,
menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan
buntu, dan akhirnya frustrasi atau hanya menunggu saja dan tidak
melakukan apa pun Meskipun memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal
awal usaha atau modal kerja belum tentu bisa memberikan jaminan akan
suksesnya suatu usaha. Terlebih jika moda yang dimiliki pas-pasan,
bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini tenti akan membuat
kondisi semakin sulit.
Dalam
kondisi seperti itu, apa yang harus kita lakukan? Berusaha mewujudkan
impian menjadi orang sukses tanpa persiapan yang matang, hasilnya
menjadi tidak jelas.
Kerugian
besar yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki, sebenarnya dapat
dihindari atau paling tidak dapat ditekan sekecil mungkin jika kita bisa
memilih usaha yang benar-benar tepat, sesuai dengan kondisi dan
kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai
kompetensi dalam bidang usaha tersebut.
Salah
satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin
dilakukan oleh usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian informasi
penting, yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan,
peluang, dan ancaman (strength, weaknesses, opportunities, and threats)
atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Berikut adalah
cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT:
a. kekuatan
Melihat
kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang
mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan
kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus
atau mal dapat dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental komputer,
dan masih banyak lagi.
b. kelemahan
Melihat
kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha
yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan
tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental komputer, tetapi
tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan
komputer.
c. peluang
Melihat
peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh:
membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin
di lingkungan perkantoran, dan lain-lain.
d. ancaman
Melihat
ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus
hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing
kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi
saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain di
pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.
0 komentar:
Posting Komentar